10 May 2013

*Cerita Pendek (Perjalanan Hidup)*



          Julukan sang pemimpi itulah yang patut dikatakan pada seorang pemuda Indonesia, karena dalam hidupnya ia memiliki mimpi yang sangat tinggi dan bertujuan untuk menjadikan orang menjadi berguna bagi nusa dan bangsa. Dalam hidupnya juga, ia berusaha dengan susah payah agar impian yang ia impi-impikan dapat terwujud. Ia hanyalah orang yang sederhana, namun dibalik kesederhanaannya itu ia adalah orang yang ramah, sopan, bekerja keras dan suka menolong. Karna itulah ia digemari oleh kerabat-kerabatnya. Ia masih duduk dibangku SMAN kelas 12 di kotanya itu.
          Disaat matahari mulai terbit waktunya ia untuk bergegas berangkat ke sekolah yang jauh dari rumahnya itu, dengan membawa bekal yang telah disiapkan oleh ibunya. Setelah berpamitan kepada kedua orang tua, ia mulai berjalan dan dalam perjalanannya ia berdo’a agar mendapat ilmu yang bermanfaat. Untuk dapat menggapai mimpinya menjadi seorang yang berjasa. Saat sedang berjalan ia melihat seorang anak yang berkerja keras dipinggir jalan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Melihat keadaan anak tersebut ia jadi merasa iba, ia memberikan bekal yang dibawakan oleh ibunya tadi. Begitu baiknya pemuda itu, tidaklah ia membeda-bedakan orang yang akan ia tolong. Ia adalah orang yang tidak pernah membiarkan kesempatan untuk berbuat baik, bagi dirinya tiada hari tanpa menolong orang lain. Telah jauh ia berjalan tidak terasa sampailah ia di sekolahnya itu, dengan giat ia belajar dan berusaha demi tercapainya impiannya. Tak terasa pula Ujian Nasional akan segera diadakan ia akan menyiapkan diri agar sukses dalam ujian tersebut.
          Tibalah waktu pulang sekolah, sambil berjalan ia bergurau dengan teman-teman sekolahnya yang semakin lama meninggalkan ia karena jalan pulang rumah mereka berbeda arah. Hingga akhirnya ia berjalan sendiri dan dilihatnya seorang anak yang terlihat murung sendirian duduk di halte, untuk bosa-basi ia menanyakan mengenai sesuatu hal sehingga mereka terlihat akrab. Setelah beberapa menit berbincang-bincang anak yang tadinya murung sekarang menjadi tersenyum bahagia, lalu pemuda itupun pergi untuk segera pulang kerumah. Sesampanya di rumah tidaklah ia barsantai-santai, namun ia segera membantu ayahnya bekerja di kebun. Itulah kegiatan yang tiap hari dikerjakannya dirumah.
          Waktu Ujian Nasional pun tiba, setelah menyiapkan diri dengan belajar, sekarang  waktunya pemuda itu untuk berusaha menjawab soal-soal ujian yang diadakan selama 4 hari berturut-turut. Setelah 4 hari diadakan, ujian pun selesai maka akan adanya kelulusan. Kelulusan itulah yang ditunggu-tunggu oleh pemuda tersebut, setelah mendapat informasi dari kepala sekolahnya bahwa dirinya telah dinyatakan lulus ia sangat senang karena usaha selama 3 tahun ini tidak sia-sia. Mulailah ia bermimpi yang lebih tinggi lagi, tidaklah ia mencari ilmu cukup sampai di SMA saja. Ia sangat ingin melanjutkan pendidikannya sampai ke perguruan tinggi, sehingga orang tuanya pun rela berkorban dan berusaha demi anaknya untuk mengejar impiannya yang sangat mulia itu. Dipilihnyalah Universitas terbaik dikotanya, betapa senangnya pemuda itu dapat masuk ke Universitas tersebut.
          Sambil menjadi seorang mahasiswa, ia pun belajar menjadi seorang guru dengan pergi ke plosok-plosok negeri Indonesia, karena ia memiliki pemikiran bahwa di daerah tersebut pastilah kurangnya pendidikan. Begitu prihatin dengan keadaan pendidikan di tempat tersebut ia pun mengajari anak-anak yang ada di daerah tersebut untuk belajar membaca, menulis dan pada suatu saat, ketika anak-anak tersebut telah pandai membaca dan menulis dibagikannyalah buku-buku cerita tentang kepedulian sesama dan tentang pendidikan umum.
          Dengan ia melatih dirinya menjadi seorang guru yang pergi ke plosok-plosok negeri, mimpinya menjadi seorang yang berjasa semakin tinggi. Setelah beberapa tahun ia kuliah di Universitas terbaik di kotanya itu, ia pun lulus dengan memegang nilai terbaik dikampusnya itu. Mulailah mimpinya itu semakin tinggi, dan ia mencoba menjadi guru yang berpindah-pindah antar plosok negeri Indonesia dan menjadi guru untuk anak-anak jalanan, sehingga ia pun dapat diterima oleh masyarakat setempat dan telah terkenal jasanya selama ini. Karna jasanya itulah ia didorong oleh masyarakat setempat dan juga memiliki kemauan untuk membangun sebuah tempat pendidikan untuk anak-anak jalanan atau anak-anak kurang mampu. Dengan memberi nama sekolah tersebut adalah sekolah “Sang Pemimpi”, dan sekolah itu adalah hasil kerja kerasnya selama ini. Ia dapat membahagiakan, membanggakan, membuat orang menjadi pandai dan mengerti apa arti kepedulian terhadap sesama.

No comments:

Post a Comment