29 November 2013

*Ciri-Ciri Sosial Manusia Purba Berburu Dan Meramu*

    
a.   hidup berkelompok dengan anggota 5-20 orang. Jumlah manusia purba pleistosin 500 orang. Jumlah mereka kecil karena memang dibatasi oleh manusia itu sendiri. Mereka memusnahkan sebagian yang lahir perempuan, kemudian adanya bencana alam maupun meninggal saat melahirkan.
b.   Membuat alat-alat dari batu yang sederhana, yaitu batu bulat yang diikat untuk menjerat binatang.
c.   Membuat lubang-lubang untuk menjerat binatang, dengan cara digiring agar masuk lubang yang tersedia sehingga mudah untuk menangkapnya.
d.   Binatang yang di buru antara lain sebagai berikut.
 J  Bibor palaeo sondicus (banteng purba)
 J  Bubalos palaeo kerabau (kerbau purba)
 J  Stegodon palaeo trigonocephalus (gajah purba). Bukti adanya binatang yang diburu yaitu ditemukan fosil stegodon palaeo trigonocephalus dalam gua di flores. Fosil ini ditemukan berdekatan dengan lokasi penemuan alat serpih dan kapak perimbas berdasar stratografinya, fosil tersebut termasuk fauna Jetis yang berupa gajah purba pada lapisan bawah. Fauna trinil berupa gajah purba pada lapisan tengah, fauna ngandong berupa badak,lembu, dan kuda nil pada lapisan pleistosin tengah.fosil ini pertama kali di temukan oleh E.Dubois di sumatera barat berupa gigi mawas.
e.   Membentuk kelompok kecil dalam berburu agar dapat lebih efektif
f.     Mengenal diferensiasi pekerjaan atas dasar jenis kelamin, yaitu laki-laki berburu, sedangkan perempuan mengumpulkan makanan,meramu, dan mendidik anak. Dari kegiatan tersebut, perempuan punya keahlian dalam hal tumbuh-tumbuhan dan cara meramu makanan serta mendidik anak untuk hidup sendiri menjalani hidup berikutnya.
g.   Mulai menemukan api untuk memasak makanannya. Setelah daerah perburuan tidak lagi mampu menyiapkan makanan, mereka melakukan migrasi. Akibatnya terjadi hibridisasi hingga muncul beragam populasi.

    CIRI-CIRI BUDAYA MASYARAKAT BERBURU DAN MERAMU
a.   Penggunaan alat-alat terdapat kemajuan, antara lain sebagai berikut.
J  Ditemuka lat bilah yang mempunyai kemajuan teknik dan cara pembuatannya.
J  Alat dari kayu, tulang, dan tanduk
J  Homo sapiens mengabdikan budaya berburu dengan melukis pada dinding gua dengan tema binatang buruannya
b.   Mengenal api yang digunakan untuk:
J  Memasak
J  Mengusir binatang buas
J  Menerangi lingkungan
c.   Mulai menggunaka bahsa yang masih sederhana

   CIRI-CIRI EKONOMI PADA MASA BERBURU DAN MERAMU
 Pithecantropus dan homo sapiens hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan  makanan sehingga bertempat tinggal di gua yang dekat dengan sumber air. Ciri-ciri perekonomian mereka yaitu sebagai berikut.
a.   Mencari makanan hanya untuk kelangsungan hidupnya 
b.   Hasil burunya di bawa ke gua
c.   Belum mengenal distribusi hasil buruannya
d.   Setelah kawasan tidak lagi mampu memenuhi kebutuhannya mereka pindah
e.   Setelah di temukan alat batu dan tulang hidupnya lebih efektif dan efisien 
f.    Mulai menggunakan mata panah, bilah, dan sudip dalam berburu sehingga tidak perlu banyak orang lagi
g.   Menggunakan anjing untukmembantu keghiatan berburu.

*Sejarah Blog*

     Blog merupakan singkatan dari web log adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna Internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut.
     Media blog pertama kali dipopulerkan oleh Blogger.com, yang dimiliki oleh Pyra Labs sebelum akhirnya PyraLab diakuisisi oleh Google.Com pada akhir tahun 2002 yang lalu. Semenjak itu, banyak terdapat aplikasi-aplikasi yang bersifat sumber terbuka yang diperuntukkan kepada perkembangan para penulis blog tersebut.
     Blog mempunyai fungsi yang sangat beragam,dari sebuah catatan harian, media publikasi dalam sebuah kampanye politik, sampai dengan program-program media dan perusahaan-perusahaan. Sebagian blog dipelihara oleh seorang penulis tunggal, sementara sebagian lainnya oleh beberapa penulis, . Banyak juga weblog yang memiliki fasilitas interaksi dengan para pengunjungnya, seperti menggunakan buku tamu dan kolom komentar yang dapat memperkenankan para pengunjungnya untuk meninggalkan komentar atas isi dari tulisan yang dipublikasikan, namun demikian ada juga yang yang sebaliknya atau yang bersifat non-interaktif.
     Situs-situs web yang saling berkaitan berkat weblog, atau secara total merupakan kumpulan weblog sering disebut sebagai blogosphere. Bilamana sebuah kumpulan gelombang aktivitas, informasi dan opini yang sangat besar berulang kali muncul untuk beberapa subyek atau sangat kontroversial terjadi dalam blogosphere, maka hal itu sering disebut sebagai blogstorm atau badai blog.
    Sedangkan, Komunitas blogger adalah sebuah ikatan yang terbentuk dari [para blogger] berdasarkan kesamaan-kesamaan tertentu, seperti kesamaan asal daerah, kesamaan kampus, kesamaan hobi, dan sebagainya. Para blogger yang tergabung dalam komunitas-komunitas blogger tersebut biasanya sering mengadakan kegiatan-kegiatan bersama-sama seperti kopi darat.
      Untuk bisa bergabung di komunitas blogger, biasanya ada semacam syarat atau aturan yang harus dipenuhi untuk bisa masuk di komunitas tersebut, misalkan berasal dari daerah tertentu.

*Konjungsi*

2.1 Pengertian Konjungsi
            Konjungsi atau kata penghubung adalah kata-kata yang menghubungkan satuan-satuan sintaksis, baik antara kata dengan kata, antara frase dengan frase, antara klausa dengan klausa, atau antara kalimat dengan kalimat.
            Dilihat dari tingkat kedudukannya, konjungsi dibedakan adanya konjungsi koordinatif, konjungsi subordinatif. Sedangkan dilihat dari jangkauannya, konjungsi terdiri dari konjungsi intrakalimat dan konjungsi antarkalimat.

2.2 Jenis-jenis Konjungsi
            Konjungsi berdasarkan tingkat kedudukannya terdiri dari:
2.2.1 Konjungsi Koordinatif
                        Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsure kalimat atau lebih yang kedudukannyasederajat atau setara. Kemudian dilihat dari sifat hubungannnya dikenal adanya konjungsi:
         a. menghubungkan menjumlahkan, yaitu konjungsi dan, dengan, serta.
            Contoh:
1.      Nenek dan kakek perfi ke pasar.
2.      Adik dengan ayah belum pulang.
3.      Mereka menyanyi serta menari sepanjang malam.
         b. menghubungkan memilih, yaitu konjungsi atau.
            Contoh:
1.      Mana yang kamu pilih, yang merah atau yang biru.
2.      Kamu yang dating ke rumah saya atau saya yang dating ke rumahmu.
       c. menghubungkan pertentangkan, yaitu preposisi tetapi, namun, sedangkan, dan                  sebaliknya.
            Contoh:
1.      Kami ingin menyumbang lebih, tetapi kemampuan kami terbatas.
2.      Mereka sudah berkali-kali dinasihati guru. Namun, mereka tetap saja membandel.
3.      Ali dan Ahmad belajar bahasa Inggris, sedangkan dia belajar bahasa Arab.
4.      Dalam liburan yang lalu orang-orang berlibur ke mana-mana, sebaliknya saya berdiam diri di rumah.
         d. menghubungkan membetulkan, yaitu konjungsi melainkan dan hanya.
            Contoh:
1.      Dia menangis bukan karena sedih, melainkan karena gembira.
2.      Masakan ini bukan main enaknya, hanya terlalu pedas.
        e. menghubungkan menegaskan, yaitu konjungsi bahkan, malah (malahan), lagipula, apalagi, jangankan.
            Contoh:
1.      Kikirnya bukan main. Bahkan untuk makan pun dia segan mengeluarkan uang.
2.      Dinasihati baik-baik bukannya berterima kasih, malah (malahan) dia memusuhi kita.
3.      Saya tidak hadir karena sakit. Lagipula saya tidak diundang.
4.      Jalan-jalan di ibu kota seringkali macet. Apalagi pada jam-jam sibuk.
5.      Jangankan seribu rupiah, satu rupiah pun aku tidak punya.
        f. menghubungkan membatasi, yaitu konjungsi kecuali, dan hanya.
            Contoh:
1.      Semua siswa sudah hadir, kecuali Ali dan Ita.
2.      Saya tidak apa-apa. Hanya agak pening.
        g. menghubungkan mengurutkan, yaitu konjungsi kemudian, lalu, selanjutnya, dan setelah itu.
            Contoh:
1.      Mula-mula kami dipersilahkan duduk, kemudian kami diminta mengutarakan maksud kedatangan kami.
2.      Dia duduk lalu menulis surat itu.
3.      Beliau mengeluarkan dompet dan mengeluarkan selembar uang kertas selanjutnya diberikannya kepada saya.
4.      Mula-mula ia mengambil kertas danmesin tik, lalu mengetik surat itu, kemudian melipat surat itu, dan selanjutnyamemasukkannya ke dalam amplop.
       h. menghubungkan menyamakan, yaitu konjungsi yaitu, yakni, ialah, adalah, dan bahwa.
            Contoh:
1.      Kedua anak itu, yaitu Dadi dan Hasan, sering dimarahi ayahnya.
2.      Tugas mereka, yakni mencuci dan memasak, telah dilakukan dengan baik.
3.      Yang kami perlukan ialah kertas, lem, dan perekat, harus kami beli di kota.
4.      Para relawan adalah orang-orang yang maumenolong tanpa mengharap imbalan apa-apa.
5.      Kabar bahwa mereka akan menikah sudah diketahui umum.