20 July 2013

*3 Al-Qur'an Terbesar Didunia*



1. Al-Quran Al-Akbar di Palembang, Indonesia
alquran-terbesar-palembang
Al Quran Terbesar di Palembang
Yang pertama datang dari dalam negeri tepatnya berada di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Sebuah karya besar anak bangsa. Para ulama dan seniman kaligrafi di Sumatera Selatan berhasil menorehkan sejarah dalam dunia kaligrafi, membuat Al-Quran berupa pahatan diatas kayu. Di Kota yang terkenal dengan pempek dan jembatan Ampera ini terdapat kitab suci Al-Quran terbesar yang memiliki sebutan Al-Quran Al-Akbar. Al-Quran ini terbuat dari kayu dengan ukiran khas Sumatera Selatan yang digagas oleh Sofwatillah Mohzaib, Al-Quran yang dibuat selama kurun waktu 3 tahun ini mulai dari tahun 2003 hingga 2008 berjumlah 315 lembar kayu trembesi dan memerlukan biaya yang tidak kurang dari Rp. 2 miliar.
Dalam waktu delapan tahun, mereka berhasil memahat 30 juz ayat suci Al-Quran dalam 315 lembar kayu trembesi.  Al-Quran ini terbuat dari kayu trembesi dengan ukuran yang terbilang tidak main-main. Tebal keseluruhannya termasuk sampul mencapai 9 meter. Ukuran halamannya 177 x 140 x 2,5 sentimeter. Setidaknya 40 meter kubik kayu trembesi dihabiskan untuk membuat Al-Quran ini. Masing-masing lembar Al-Quran panjang dua meter dan lebar 1,2 meter. Setiap tepi lembar Al-Quran raksasa itu dihiasi dengan ukiran ornamen khas Palembang.

2. Al-Quran di Afghanistan
alquran-terbesar-afghanistan
Al Quran Terbesar di Afghanistan
Quran terbesar di dunia telah diluncurkan di ibukota Afghanistan, Kabul. Pusat budaya yang menugaskan pekerjaan ingin lebih dari sekadar untuk memiliki kitab suci umat Islam terbesar – itu ingin menunjukkan kepada dunia bahwa meskipun lebih dari 30 tahun perang, warisan budaya yang kaya Afghanistan belum dihancurkan. Dirancang oleh Mohammad Sabir Khedri – seorang Muslim yang taat – Qur’an melambangkan ketahanan yang luar biasa Afghanistan dalam menghadapi perang berkepanjangan dan kehancuran.
Kitab suci raksasa berukuran 7.5 x 5.10 meter, beratnya lebih dari 1.000 pound, dan biaya setengah juta dolar AS. Quran ini terdiri dari 218 halaman yang terbuat dari kain dan kertas dan fitur desain skrip emas kompleks dibuat dengan masukan dari sembilan siswa.   Waktu yang dibutuhkan untuk membuat   Quran ini adalah  5 
tahun. Dibuat dari kulit 21 ekor kambing dan  digunakan sebagai penutup/sampul.  Al-Qur’an ini bertempat di sebuah ruangan khusus yang dibangun di sebuah pusat kebudayaan di Kabul.

3. Al-Quran  di Kazan, Rusia
al-quran-terbesar-rusia
Al Quran Terbesar di Rusia
Sebuah kitab Al-Qur’an terbesar di dunia dipamerkan di kota Kazan, ibukota dari Republik Rusia Tatarstan (salah-satu wilayah Rusia dimana mayoritas agama yang dianut oleh penduduknya adalah Islam), di bulan November tahun 2011  yang lalu. Quran ini disimpan masjid Qolsharif, kota Kazan, Rusia dan telah mendapatkan sertifikat dari Guinness World Records untuk menjadi A-Quran yang terbesar. Kitab Al-Qur’an tersebut sampulnya dihiasi emas dan perak serta dihiasi  batu-batu permata.
Panjang dan lebarnya dalam keadaan tertutup 2 meter x 1,5 meter, sedangkan dalam keadaan terbuka 3 meter x 2 meter. Berat keseluruhan 800 kg, sedang berat sampul 120 kg. Al-Quran ini dicetak di atas kertas Skotlandia dan memiliki 632 halaman. Cover ini terbuat dari perunggu dan batu semi mulia dan bertatahkan phyanite, daun giok, emas dan perak.

Mungkin ada lebih banyak lagi Al-qur'an didunia yang lebihbesar lagi, tapi mohon dimaklumi ya yang saya tau cuma 3.. Smoga bermanfaat...

*Penjelasan Tentang Rukun Islam*

Berikut adalah penjelasan 5 rukun Islam. Sebagai mana diketahui bahwa Islam itu dibangun oleh 5 pilar. yaitu: 
  1. Syahadat
  2. Sholat
  3. Puasa
  4. Zakat
  5. Naik Haji 

 Penjelasan 5 Rukun Islam

  1. Syahadat. Makna dari Syahadat adalah Aku bersaksi dengan sepenuh hati, bahwa tidak ada lagi Tuhan yang patut Kita sembah, wajib ditaati perintah dan larangannya. Keculali Allah SWT. Dan Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu utusan Allah. Syahadat juga merupakan podasinya agama. Jadi apabila Sayahadatnya kuat (keteguhan hati dan tauhid) maka Insya Allah Agamanya pun kuat.
  2. Mendirikan Sholat. Sholat itu merupakan tiangnya agama. barang siapa yang melakukan Sholat maka agamanya akan kuat. Sebaliknya barang siapa yang tidak mengerjakan Sholat, maka agamanya akan hancur. Sholat merupakan perintah dari Allah yang langsung diperintahkan kepada Nabi Kita Muhammad SAW, tanpa perantara Malikat Jibril. Perintah Sholat itu diperintah saat Nabi Muhammad SAW Isra Mi'raj
  3. Mennaikan Zakat. Makna zakat itu bisa membersihkan raga dan harta Kita.
  4. Puasa dibulan Ramadhan. Selama sebulan penuh diwajibkan untuk menahan lapar dari mulai terbit fajar sidiq sampai matahari terbenam.
  5. Haji. Yang terakhir supaya agama Kota kuat adalah dengan menunaikan ibadah haji ke Baitulloh. Perintah ini hanya bagi yang mampu (harta, raga, di jalannya)

14 July 2013

*Penjelasan Tentang Rukun Iman*

Dalam ajaran islam kita wajib mengenal dan harus tahu yang namanya rukun iman,,dimana dalam rukun yang berjumlah 6 tersebut kita di wajibkan mengimaninya, namun ada banyak di antara kita yang belum mengerti apa itu rukun iman dan artinya...

biar lebih jelas yuk kita baca artikel di bawah ini yang menjelaskan tentang rukun iman dan artinya....
Rukun Iman ada enam (6) perkara :

(1) Beriman kepada ALLAH SWT

(2) Beriman kepada Malaikat-malaikat

(3) Beriman kepada Kitab-kitab

(4) Beriman kepada Rasul-rasul

(5) Beriman kepada Hari Kiamat

(6) Beriman kepada Qada dan Qadar



1. Beriman kepada ALLAH SWT

Kita harus percaya dan yakin bahwa allah adalah tuhan pencipta, penguasa, pengatur, segala keadaan yang ada di alam semesta dan isinya..

Kita juga harus mengimani uluhiyah Allah Subhanahu Wa Ta’ala artinya Allah adalah Ilaah (sembahan) Yang hak, sedang segala sembahan selain-Nya adalah batil. Keimanan kita kepada Allah belumlah lengkap kalau tidak mengimani Asma’ dan Sifat-Nya, artinya bahwa Allah memiliki Nama-nama yang maha Indah serta sifat-sifat yang maha sempurna dan maha luhur.

sebagaimana firman allah yang artinya : (Dia adalah) Tuhan seluruh langit dan bumi serta semua yang ada di antara keduanya. Maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beridat kepada-Nya. Adakah kamu
mengetahui ada sesuatu yang sama dengan-Nya (yang patut disembah)?”. (QS. Maryam: 65)

Dan firman Allah, yang artinya: “Tiada sesuatupun yang serupa dengan-Nya. Dan Dia-lah yang maha mendengar lagi Maha melihat”. (QS. Asy-Syura:11)


2. Beriman kepada Malaikat-malaikat

Bagaimana kita mengimani para malaikat ? mengimani para malaikat Allah yakni dengan meyakini kebenaran adanya para malaikat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dan para malaikat itu, sebagaimana firman-Nya, yang artinya: ”Sebenarnya (malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan, tidak pernah mereka itu mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya.” (QS. Al-anbiya: 26-27)

Mereka diciptakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, maka mereka beribadah kepada-Nya dan mematuhi segala perintah-Nya. Firman Allah Subhanahu Wa Ta’, yang artinya: ” …Dan malaikat-malaikat yang disisi-Nya mereka tidak bersikap angkuh untuk beribadah kepada-Nyadan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya. “ (QS. Al-Anbiya: 19-20).

3. Beriman kepada Kitab-kitab

Kita mengimani bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menurunkan kepada rasul-rasul-Nya kitab-kitab sebagai hujjah buat umat manusia dan sebagai pedoman hidup bagi orang-orang yang mengamalkannya, dengan kitab-kitab itulah para rasul mengajarkan kepada umatnya kebenaran dan kebersihan jiwa mereka dari kemuysrikan. Firman Allah Subhanahu Wa Ta’, yang artinya: ”Sungguh, kami telah mengutus rasul-rasul kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah kami turunkan bersama mereka Al-kitab dan neraca (keadilan) agar manusia melaksanakan keadilan… “ (QS. Al-Hadid: 25)

Dari kitab-kitab itu, yang kita kenal ialah :

Taurat, yang Allah turunkan kepada nabi Musa alaihi sallam, sebagaimana firman Allah dalam QS Al-Maidah: 44.

Zabur, ialah kitab yang diberikan Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada Daud alaihi sallam.

Injil, diturunkan Allah kepada nabi Isa, sebagai pembenar dan pelengkap Taurat. Firman Allah : ”…Dan Kami telah memberikan kepadanya (Isa) injil yang berisi petunjuk dan nur, dan sebagai pembenar kitab yang sebelumnya yaitu Taurat, serta sebagai petunjuk dan pengajaran bagi orang-orang yang bertaqwa.” (QS : Al-Maidah : 46)

Shuhuf, (lembaran-lembaran) yang diturunkan kepada nabi Ibrahim dan Musa, ‘Alaihimas-shalatu Wassalam.

Al-Quran, kitab yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala turunkan kepada Nabi Muhammad shalallohu ‘alahi wa sallam, penutup para nabi. Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang artinya: ” Bulan Ramadhan yang diturunkan padanya (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi umat manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang haq dan yang batil…” (QS. Al Baqarah: 185).

4. Beriman kepada Rasul-rasul

Kita mengimani bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah mengutus rasul-rasul kepada umat manusia, Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang artinya: ” (Kami telah mengutus mereka) sebagai rasul-rasul pembawa berita genbira dan pemberi peringatan, supaya tiada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah (diutusnya) rasul-rasul itu. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. AN-Nisa: 165).

Kita mengimani bahwa rasul pertama adalah nabi Nuh dan rasul terakhir adalah Nabi Muhammad shalallohu ‘alahi wa sallam, semoga shalawat dan salam sejahtera untuk mereka semua. Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang artinya: ”Sesungguhnya Kami telahmewahyukan kepadamu sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi yang (datang) sesudahnya…” (QS. An-Nisa: 163).

5. Beriman kepada Hari Kiamat

Kita mengimani kebenaran hari akhirat, yaitu hari kiamat, yang tiada kehidupan lain sesudah hari tersebut.

Untuk itu kita mengimani kebangkitan, yaitu dihidupannya semua mahkluk yang sesudah mati oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang artinya:”Dan ditiuuplah sangkakala, maka matilah siapa yang ada dilangit dan siapa yang ada di bumi kecuali yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka bangkitmenunggu (putusannya masing-masing).” (QS. Az-Zumar: 68)

Kita mengimani adanya catatan-catatan amal yang diberikan kepada setiap manusia. Ada yang mengambilnya dengan tangan kanan dan ada yang mengambilnya dari belakang punggungnya dengan tangan kiri. Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang artinya: ” Adapun orang yang diberikan kitabnya dengan tangan kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang punggungnya, maka dia akan berteriak celakalah aku dan dia akan masuk neraka yang menyala.” (QS. Al-Insyiqaq: 13-14).

6. Beriman kepada Qada dan Qadar

Kita juga mengimani qadar (takdir) , yang baik dan yang buruk; yaitu ketentuan yang telah ditetapkan Allah untuk seluruh mahkluk-Nya sesuai dengan ilmu-Nya dan menurut hikmah kebijakan-Nya.
Iman kepada qadar ada empat tingkatan:

1. Ilmu
ialah mengimani bahwa Allah Maha tahu atas segala sesuatu,mengetahui apa yang terjadi, dengan ilmu-Nya yang Azali dan abadi. Allah sama sekali tidak menjadi tahu setelah sebelumnya tidakmenjadi tahu dan sama sekali tidak lupa dengan apa yang dikehendaki.

2.Kitabah
ialah mengimani bahwa Allah telah mencatat di Lauh Mahfuzh apa yang terjadi sampai hari kiamat. Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang artinya: ”Apakah kamu tidak mengetahui bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi. sesungguhnya tu (semua) tertulis dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya Allah yang demikian itu amat mudah bagi Allah.” (QS. Al-Hajj: 70)

3. Masyi’ah
ialah mengimani bawa Allah Subhanahu Wa Ta’ala. telah menghendaki segala apa yang ada di langit dan di bumi, tiada sesuatupun yang terjadi tanpa dengan kehendak-Nya. Apa yang dikehendaki Allah itulah yang terjadi dan apa yang tidak dikehendaki Allah tidak akan terjadi.

4. Khal
Ialah mengimani Allah Subhanahu Wa Ta’ala. adalah pencipta segala sesuatu. Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang artinya: ” Alah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu. Hanya kepunyaan-Nyalah kunci-kunci (perbendaharaan) langit dan bumi.” (QS. Az-Zumar: 62-63). 

Keempat tingkatan ini meliputi apa yang terjadi dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala sendiri dan apa yang terjadi dari mahkluk. Maka segala apa yang dilakukan oleh mahkluk berupa ucapan, perbuatan atau tindakan meninggalkan, adalah diketahui, dicatat dan dikehendaki serta diciptakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

S'moga bisa menambah pengetahuan pelajaran agama islam kita semua. Aamiin..